Rabu, 09 April 2008

Jumat, 08 Februari 2008

Hari Pers Bodrek Nasional

Saya sangat bangga dengan sikapnya yang suka menyanjung, SBY menggunakan trik memuji pers saya yakin karena ingin namanya juga terus dibesarkan oleh pers. Padahal pers sendiri di Indonesia tak bisa melakukan perubahan yang diharapkan oleh masyarakat indonesia.
Saya sedih lagi kalau ada masyarakat yang menganggap pers itu kekuatan sosial, walah tai kucing itu.
Pers indonesia lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya, saya rasakan itu selama saya bekerja diindustri pers sejak 1993 hingga sekarang.
Apalagi kalau ada orang menganggap wartawan itu hebat, masya alloh... Anggapan ini merupakan bentuk murtadisme. Tidak ada yang lebih hebat selain Alloh swt. Saya harap kepada semua siapa saja yang membaca tulisan saya, jangan percaya pers itu hebat. Pers menurut saya tidak lebih dari sekedar lalat atau nyamuk. Bila kita lengah lalat dan nyamuk akan menclok menggigit tubuh kita, yang betul jangan lengah dan usir jika ada lalat atau nyamuk.
Kehadiran presiden ke acara Peringatan Hari Pers Nasional juga berlebihan, hemat saya cukup Menkominfo saja, sebab SBY ada tugas yang lebih penting untuk menysejahterakan masyarakat ketimbang kumpul dengan lalat dan nyamuk. Tapi biarlah mungkin ada tujuan lain atas kehadirannya itu, mungkin beliau titip bakteri pengasihan pada lalat dan nyamuk agar menggetok tularkan penyakit pada khalayak agar dengan penyakit itu masyarakat bersimpati pada SBY.
Yang menarik, para pembicara di seminar dalam rangkaian acara HPN ini adalah : beberapa pendapat yang mengatakan pers harus bangun kepercayaan diri, ha..ha..ha.. kapan pers punya kepercayaan, pers bisa dipercaya jika ada uang. Ada lagi yang mengatakan pers yang baik harus bisa merangkul pembaca muda, ha..ha.. ini lebih koplo lagi!. Saya prihatin anak-anak muda kita mulai diopinikan oleh pers, itu salah. Sebab pers kita saat ini tidak bisa dipake tuntunan, berita yang dikelola pers saat ini selalu ditulis demi amplop, bukan demi kecerdasan bangsa, sudahlah jangan alasan dan jangan membantah, silit semua!. Entah kawula muda kita sadar atau tidak, bahwa dirinya jiwanya sedang digiring perlahan-lahan oleh pers untuk selalu percaya pada media. Kalau kita ingat hadits nabi bahwa ada dua perkara yang beliau tinggalkan pada umat manusia, jika manusia memegangnya niscaya akan selamat sampai akhirat, apa dua perkara itu?
Alqur'an dan Hadits, bukan media ataupun pers!.

Minggu, 27 Januari 2008

Warga Dinar Elok Hijaukan Lingkungan


Sejak pukul 06.00 wib Turman, ketua RT8 RW20 Dinar Elok Meteseh memukul lonceng pertanda kerjabakti rame-rame dimulai. Wargapun segera membersihkan selokan dan memotong rumput di sekitar rumah masing-masing. Tepat pukul 07.00 wib Suparmo Lurah Meteseh dan Daryono Ketua RW 20 memulai menanam bibit pohon mangga di depan Rumah Ketua RT8 sebagai symbol dimulainya Gerakan Semarang Menanam 2007 di wilayah RT8 RW20 Kelurahan Meteseh.
Kemudian dilanjutkan oleh warga beramai-ramai menanam 40 bibit pohon mangga, sawo kecik dan matoa.
Yang menarik program menanam di wilayah RT ini adalah sebab warga menanamnya tidak hanya didepan rumah namun juga ditanam dibelakang rumah. “Sehingga lima tahun mendatang wilayah disini akan tampak hijau dan asri bukan tampak dari depan saja namun juga terlihat dari belakang rumah”ujar Turman, Ketua RT8 RW20 Dinar Elok Meteseh. “Kami lebih mementingkan pohon sebagai resapan air disbanding yang lain, sebab lebih baik air dir diserap disini dari pada terbuang kelaut”ujar Arya, salah satu tokoh warga RT8 RW 20 Dinar Elok.
Suparmo, lurah Meteseh sangat berharap pada warganya agar terus menghijaukan lingkungannya. “Saya mewakili pemerintah kota semarang mengajak seluruh warga Meteseh khususnya di RT8 RW20 untuk terus menanam dan menghijaukan kawasan dan lingkungan”.
Daryono, ketua RW 20 Dinar Elok mengajak RT-RT yang lain untuk juga menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan masing-masing. “RT 8 ini mungkin bisa dijadikan contoh bagi RT lainnya di RW20 untuk segera menanam menghijaukan lingkungan.

Jumat, 25 Januari 2008

KLIK METEOR




Kriminal Politik
Kriminal Politik atau krimpol adalah kejahatan yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan cara seolah-olah peruatannya tidak melanggar hukum, adat bahkan agama.
Kejahatan seperti ini ada dinegara-negara berkembang yang sistem yudikasinya lemah serta birokrasinya tidak memiliki landasan yang kuat.
Pelakunya bukan lagi orang yang memiliki keterbatasan ekonomi dan pendidikan, pelaku krimpol justru memiliki kehidupan ekonomi lebih mapan dan berpendidikan tinggi bahkan memiliki jabatan serta kekuasaan.
Dampak atau akibat yang terjadipun lebih luas dan lama, targetnya selalu rakyat kecil.
Parahnya, penegak hukumpun tak mampu menghentikan kejahatan ini, malah dibeberapa negara justru berkongsi dengan pelaku krimpol.
Ada beberapa cara untuk menumpasnya, contoh paling mudah adalah semua kegiatan yang berbau krimpol diberitakan di koran. Agar masyarakat tahu dan bisa ikut mengontrol.
Mulai edisi ini koran meteor 100 % memberitakan kriminal politik, ingin tahu pelaku dan kegiatanya?
Baca terus koran meteor......

Sabtu, 24 November 2007

Jalan Sehat

Tanggal 25 Nopember 2007 di kota semarang digelar acara jalan sehat, hadiahnya motor kulkas dll. Penyelenggaranya Hasta Karya Mandiri yang diketuai Ambar RRI semarang, mereka mengajak kerjasama dengan meteor. Meteor ya oke aja asal panitia membeli koran 500 eksemplar

Rabu, 21 November 2007

Wonosobo Menanam 2007


Gerakan Wonosobo Menanam 2007 kalo kulihat dari penyelenggaraannya kali ini tidak ada yang baru. Sebab seperti biasanya kalo seremonial ya itu-itu saja. Disediakan panggung hiburan, kursi VIP, sambutan, peresmian acara dll yah itu lagi itu lagi. Seharusnya di paparkan pula hasil rencana hasil dari kegiatan menanam serta cara pengelolaannya, saya yakin dari 6.000 bibit-kata bupati-yang di tanam pasti hanya 600 yang tumbuh. Biasalah wong saat pelaksanaan tidak dijelaskan siapa yang akan menyirami, menjaga pohon sebanyak itu sehingga kita semua tahu bahwa kegiatan yang kata bupati wonosobo menghabiskan Rp. 2,1 M ini ada yang tanggung jawab. Kalau tidak tumbuh berarti ngapusi wong akeh, kalau melihat tempatnya itu milik perhutani alias yang tanggungjawab perhutani, tapi khan kita tahu bahwa saat ini hutan-hutan indonesia yang rusak juga yang mengelola perhutani dan orang-orang kehutanan atau sebangsanyalah. Tanggal 22 Nopember 2007 Franky Sahilatua dan Wulan Guritno berkomentar di SCTV bahwa hutan di Jawa 72% rusak. Anda tahu siapa yang mengelola? Ha..ha..ha..

Tapi biarlah, semua nanti akan dimintai pertanggungjawaban, didunia akan berhadapan dengan kejaksaan, kepolisian, pengadilan, KPK atau demo rakyat. Diakhirat lebih hebat lagi pengadilannya, sebab pada hari itu semua mulut, kaki, tangan dan anggota tubuh manusia akan menjadi saksi atas perbuatan saat didunia.
Yang paling menarik dari kegiatan Wonosobo Menanam 2007 adalah rombongan saya nginap dihotel Dewi yang kata Edo persis kaya kos-kosan Pak Harto di Ungaran, mandinya ngantri!...ha..ha..ha.. Dan malamnya tidak tidur sebab guyonan sak pol-pole sampai ditegur petugas hotel karena berisik, tapi apa jawab edo "Eit, kamar hotelmu kan gak ada TV nya, jadi penonton bikin acara sendiri nih". Ha..ha..ha..

Bagaimana kesan anda?

Minggu, 18 November 2007

Minggu Bersama Kru


Sudah lama kutinggalkan lembaga AFP (Asosiasi Foto Pengantin) membuat saya rindu lagi ingin melakoninya lagi. Hanya situasi dan tempat jauh berbeda. 1996 dulu saya bersama-sama rekan-rekan dan komunitas AFP Surabaya, kini saya hidup di semarang harus masuk komunitas AFP jawa tengah.


Minggu 18 Nopember jadi hari mengasyikan, saya dan kru baru mulai beraksi mengabadikan hari bahagia mas han dan mbak bently di wisma panunggal semarang. Saat-saat pengambilan gambar itulah yang asyik, saya bisa menyaksikan wajah-wajah orang yang tidak terbiasa bergaya di depan kamera, orang itu adalah tamunya pasangan pengantin. Selesai disyuting orang itu berteriak "kok gak dijepret-jepret mas, dihitung dulu mas"serunya.


Padahal sejak tadi kamera 1 dan kamera 2 sudah mengabadikannya bersama pengantin. "Ini kamera syuting pak bukan foto jepret" jawab saya setengah teriak campur geli. Orang itu setelah turun menghampiri saya sambil bertanya "Nanti masuk televisi apa mas?". Setengah bercanda saya jawab " Televisi 14 inch pak".


Ha..ha..ha.. saya merasakan kegembiraan di hari minggu itu, walau badan capek tapi bisa berinteraksi dengan orang banyak. Rekan-rekan kru juga sesekali bercanda ria melepas kepenatan. Dan yang penting makan tengklengnya itu lho...hhmmm...uueennnnaaaakkkk.....